Didalam tausiahnya pada acara khaul Imamain Al Ustadzul Imam Al Habr Al Quthub Al Habib AbdulQadir bin Ahmad Bilfaqih Al Alawy ra Ke 55 dan Al Ustadzul Imam Al Quthub Al Hafidz Al Musnid Al Habib Abdullah Bin AbdulQadir Bilfaqih Al Alawy ra ke 25 ,Di Ponpes Darrul Hadits Malang tadi pagi 03 April 2016, beliau Al Habib Taufiq bin AbdulQadir Assegaf dari Pasuruan Jawa Timur menyampaikan sebuah kisah.
Pernah suatu ketika Al Habib Ahmad bin Hasan Al Athost berkunjung ke satu daerah yang disana kebanyakan penghuninya anti ziarah kubur, tawassul, mendoakan orang mati ,dll.
Kebetulan beliau hadir pada saat sholat jum’at, ketika khotib melihat kehadiran seseorang yang gerak geriknya menunjukkan keluhuran, lalu khotib meminta beliau untuk menjadi imam sholat jum’at.
Ketika beliau menjadi imam, bacaan Qur’annya begitu menyihir jamaah hingga jamaah pun tidak puas apabila beliau hanya menjadi imam namun beliau setelah sholat diminta lagi untuk memberikan nasehat.
Sebelum memberikan nasehat, beliau mengatakan ; “saya ingin bertanya tapi anda jangan marah…”.
Mereka menjawab “silahkan, kami tidak akan marah…”
Beliau kemudian bertanya ; “Siapa Tuhanmu ?”
Suasanapun menjadi ricuh karena pertanyaan beliau. Namun mereka akhirnya menjawab ; “Tuhan kami Allah.”
Kemudian beliau bertanya lagi ; “Siapa Nabimu?”
Mereka menjawab ; “Nabi kami adalah Nabi Muhammad.”
Kemudian beliau melanjutkan lagi ; ” Kalau begitu darimana kamu mengenal Allah dan Nabi Muhammad ?”
Mereka lalu bingung. Al Habib Ahmad akhirnya menjawab ; “Kalian mengenal Allah dan Nabi Muhammad bukan lewat wahyu, akan tetapi lewat guru. Apa salahnya kalau kita berziarah ke makam guru kita, mendoakannya dan menyebut namanya.”
Mereka hanya terdiam tanpa bisa menjawab.
*Carilah guru yang sanadnya bersambung hingga kepada orang orang sholeh yang mempunyai kedekatan di hadapan Allah,seperti shohibul khaul yang nasab serta sanadnya bersambung hingga Rasulullah SAW,Malaikat Jibril AS dan Allah SWT
Semoga kisah singkat ini bisa mengembalikan hatinya kaum muslimin untuk mengikuti ajaran kaum sholihin.
Amiin Yaa Robbal ‘Alamin…..
Pernah suatu ketika Al Habib Ahmad bin Hasan Al Athost berkunjung ke satu daerah yang disana kebanyakan penghuninya anti ziarah kubur, tawassul, mendoakan orang mati ,dll.
Kebetulan beliau hadir pada saat sholat jum’at, ketika khotib melihat kehadiran seseorang yang gerak geriknya menunjukkan keluhuran, lalu khotib meminta beliau untuk menjadi imam sholat jum’at.
Ketika beliau menjadi imam, bacaan Qur’annya begitu menyihir jamaah hingga jamaah pun tidak puas apabila beliau hanya menjadi imam namun beliau setelah sholat diminta lagi untuk memberikan nasehat.
Sebelum memberikan nasehat, beliau mengatakan ; “saya ingin bertanya tapi anda jangan marah…”.
Mereka menjawab “silahkan, kami tidak akan marah…”
Beliau kemudian bertanya ; “Siapa Tuhanmu ?”
Suasanapun menjadi ricuh karena pertanyaan beliau. Namun mereka akhirnya menjawab ; “Tuhan kami Allah.”
Kemudian beliau bertanya lagi ; “Siapa Nabimu?”
Mereka menjawab ; “Nabi kami adalah Nabi Muhammad.”
Kemudian beliau melanjutkan lagi ; ” Kalau begitu darimana kamu mengenal Allah dan Nabi Muhammad ?”
Mereka lalu bingung. Al Habib Ahmad akhirnya menjawab ; “Kalian mengenal Allah dan Nabi Muhammad bukan lewat wahyu, akan tetapi lewat guru. Apa salahnya kalau kita berziarah ke makam guru kita, mendoakannya dan menyebut namanya.”
Mereka hanya terdiam tanpa bisa menjawab.
*Carilah guru yang sanadnya bersambung hingga kepada orang orang sholeh yang mempunyai kedekatan di hadapan Allah,seperti shohibul khaul yang nasab serta sanadnya bersambung hingga Rasulullah SAW,Malaikat Jibril AS dan Allah SWT
Semoga kisah singkat ini bisa mengembalikan hatinya kaum muslimin untuk mengikuti ajaran kaum sholihin.
Amiin Yaa Robbal ‘Alamin…..
Post A Comment:
0 comments:
Posting Komentar