Pertanyaan :
Assalamualaikum......numpang tanya ustad......kalo sholat dhuha boleh gak dilakukan dg berjamaah ? Mohon penjelasannya.......syukron
jawab :
Waalaikum salam,,,Boleh namun tidak mendapatkan pahala jaamaah....
(مسألة : ب ك) : تباح الجماعة في نحو الوتر والتسبيح فلا كراهة في ذلك ولا ثواب ، نعم إن قصد تعليم المصلين وتحريضهم كان له ثواب ، وأي ثواب بالنية الحسنة ، فكما يباح الجهر في موضع الإسرار الذي هو مكروه للتعليم فأولى ما أصله الإباحة ، وكما يثاب في المباحات إذا قصد بها القربة كالتقوّي بالأكل على الطاعة ،
“Diperbolehkan mengerjakan shalat witir dan shalat tasbih dengan berjamaah. Hukumnya tidak makruh namun juga tidak berpahala. Betul, kalau tujuannya adalah mengajari dan memotivasi untuk melakukan shalat tersebut ada pahalanya, pahala karena adanya niat yang baik.
Sebagaimana diperbolehkan shalat sirriyyah dikerjakan dengan suara keras jika dalam rangka mengajar padahal hukum asal jahr dalam shalat sir adalah makruh. Jika yang makruh itu bisa menjadi mubah bila dalam rangka pengajaran maka apalagi yang hukum dasarnya adalah mubah. Sebagaimana aktivitas mubah itu bernilai pahala manakala diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah semisal makan dengan niat agar bisa kuat menjalankan ketaatan.
هذا إذا لم يقترن بذلك محذور ، كنحو إيذاء أو اعتقاد العامة مشروعية الجماعة وإلا فلا ثواب بل يحرم ويمنع منها.
Shalat dhuha atau witir berjamaah itu hukumnya boleh selama tidak mengandung hal terlarang semisal mengganggu atau menyebabkan orang-orang awam berkeyakinan bahwa shalat sunnah berjamaah itu bagian dari ajaran Islam. Jika ada unsur terlarang di dalamnya maka tidak ada pahalanya, bahkan haram dan harus dilarang”
[Bughyah al Mustarsyidin - hal 67]
https://www.facebook.com/groups/konsultasifiqih/?ref=br_rs
Assalamualaikum......numpang tanya ustad......kalo sholat dhuha boleh gak dilakukan dg berjamaah ? Mohon penjelasannya.......syukron
jawab :
Waalaikum salam,,,Boleh namun tidak mendapatkan pahala jaamaah....
(مسألة : ب ك) : تباح الجماعة في نحو الوتر والتسبيح فلا كراهة في ذلك ولا ثواب ، نعم إن قصد تعليم المصلين وتحريضهم كان له ثواب ، وأي ثواب بالنية الحسنة ، فكما يباح الجهر في موضع الإسرار الذي هو مكروه للتعليم فأولى ما أصله الإباحة ، وكما يثاب في المباحات إذا قصد بها القربة كالتقوّي بالأكل على الطاعة ،
“Diperbolehkan mengerjakan shalat witir dan shalat tasbih dengan berjamaah. Hukumnya tidak makruh namun juga tidak berpahala. Betul, kalau tujuannya adalah mengajari dan memotivasi untuk melakukan shalat tersebut ada pahalanya, pahala karena adanya niat yang baik.
Sebagaimana diperbolehkan shalat sirriyyah dikerjakan dengan suara keras jika dalam rangka mengajar padahal hukum asal jahr dalam shalat sir adalah makruh. Jika yang makruh itu bisa menjadi mubah bila dalam rangka pengajaran maka apalagi yang hukum dasarnya adalah mubah. Sebagaimana aktivitas mubah itu bernilai pahala manakala diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah semisal makan dengan niat agar bisa kuat menjalankan ketaatan.
هذا إذا لم يقترن بذلك محذور ، كنحو إيذاء أو اعتقاد العامة مشروعية الجماعة وإلا فلا ثواب بل يحرم ويمنع منها.
Shalat dhuha atau witir berjamaah itu hukumnya boleh selama tidak mengandung hal terlarang semisal mengganggu atau menyebabkan orang-orang awam berkeyakinan bahwa shalat sunnah berjamaah itu bagian dari ajaran Islam. Jika ada unsur terlarang di dalamnya maka tidak ada pahalanya, bahkan haram dan harus dilarang”
[Bughyah al Mustarsyidin - hal 67]
https://www.facebook.com/groups/konsultasifiqih/?ref=br_rs
Post A Comment: