BERIKUT INI ADALAH CIRI-CIRI AHLI BID'AH. KENALILAH CIRI-CIRINYA :
1. Menolak adanya bid’ah hasanah. Padahal para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengakui adanya bid’ah hasanah.
2. Mengharamkan perayaan Maulidur Rasul.
3. Mengharamkan tawassul dengan Nabi.
4. Mengharamkan mengirim hadiah pahala untuk mayit.
Dalam Majmu’ fatawa juz 24 hal.306 ibnu Taymiyyah menyatakan, “Para
imam telah sepakat bahwa mayit bisa mendapat manfaat dari hadiah orang
lain. Ini termasuk hal yang pasti diketahui dalam agama islam dan telah
ditunjukkan dengan dalil kitab, sunnah dan ijma’ (konsensus ulama’).
Barang siapa menentang hal tersebut maka ia termasuk ahli bid’ah”.
5. Mengharamkan tabarruk.
6. Mengharamkan mencium tangan ulama shalih.
7. Mengharamkan dzikir berjama’ah.
Padahal, kita semua maklum bahwa membaca takbir di Masjid secara
berjama’ah dan mengangkat suara pada malam hari raya adalah sunnah.
8. Mengharamkan ziarah ke makam Rasulullah saw.
Dalam qasidah Nuniyyah (bait ke 4058 ) Ibnul Qayyim menyatakan bahwa
ziarah ke makanm Nabi SAW adalah salah satu ibadah yang paling utama,
tulisnya “Diantara amalan yang paling utama adalah ziarah ini. Kelak
menghasilkan pahala melimpah di timbangan amal pada hari kiamat”.
Sebelumnya ia mengajarkan tata cara ziarah (bait ke 4046-4057).
Diantaranya, peziarah hendaklah memulai dengan sholat dua rakaat di
masjid Nabawi. Lalu memasuki makam dengan sikap penuh hormat dan
ta’zhiim, tertunduk diliputi kewibawaan sang Nabi. Bahkan ia
menggambarkan pengagungan tersebut dengan kalimat “Kita menuju makam
Nabi SAW yang mulia sekalipun harus berjalan dengan kelopak mata” (bait
4048).
9. Menolak untuk bermadzhab.
Jika Anda
menemukan hal-hal itu dalam kelompok Anda, maka berhati-hatilah! Karena
mungkin saja kelompok Anda itu adalah kelompok ahlul bid’ah.
Sebenarnya, ummat Islam pun telah berpecah-belah sejak dahulu, dan
tepatlah apa yang diberitakan oleh Rasulullah saw. yang bersifat
ash-shadiqul-amin. Rasulullah, ketika ditanya oleh sahabat, “Siapakah
golongan yang selamat dari neraka?” Beliau menjawab, “Mereka adalah
golongan yang menuruti langkahku dan langkah para shahabatku.”
Selanjutnya beliau berpesan pula, “Apabila terjadi suatu perselisihan,
maka hendaklah kamu senantiasa berpihak kepada golongan yang terbanyak
dari kaum Muslimin.”
Alhamdulillah, sejak dahulu hingga
sekarang, para ahlus sunnah wal jama’ah inilah yang merupakan golongan
terbanyak dari kaum Muslimin. Tak pelak lagi, bahwa mereka itulah
golongan yang selamat. Karena mereka itu senantiasa berpegang teguh
kepada petunjuk Al-Qur’an dan petunjuk Rasulullah saw. Mereka senantiasa
mengikuti ajaran yang dibawa oleh para salafush sholih dari golongan
para shahabat dan tabi’in radhiyallahu ‘anhum.
Post A Comment: