Segala kebiasaan yang diturunkan kepada Nabi SAW, dari hal pakaian gamis, sorban sampai Jenggot, adalah wahyu yang diturunkan Allah SAW kepada Nabi yang di sunnahkan untuk umat Islam di seluruh penjuru dunia. Ini sunnah Nabi, bukan budaya arab.
Di Arab ada dua jenis pakaian, namanya Kurtah dan Gamisz. Gamis adalah murni pakaian diciptakan Nabi, sehelai kain panjang lurus, untuk menyederhanakan cara berpakaian agar tidak berlebihan.
Fakta Sejarah Abu Hakam (nama asli Abu Jahal) tidak pernah berpenampilan dan berpakaian Mirip Nabi Muhammad SAW, karena dia sangat membenci Nabi Muhammad, ajaranya, pengikutnya dan segala atribut penampilan visual pengikut Nabi.
Seumur hidupnya Abu Jahal tak pernah membiarkan Jenggot tumbuh di dagunya, ataupun memakai gamis putih sederhana yang biasa dikenakan Nabi.
Abu Jahal lebih suka berpenampilan layaknya Kisra Persia dengan kumis melintang dengan jubah dari kulit binatang, baju yang berwarna-warni dan tak pernah memakai sarung. Kurang lebih seperti ilustrasi gambar ini, pakaian orang Arab di abad 6 Masehi sampai pertengahan yang disepakati sejarawan.
Nabi mengajarkan untuk memakai Gamis panjang satu kain pada pengikutnya untuk kesederhanaan, kesetaraan dan mencegah kecemburuan sosial.
Jadi?, Gamis putih panjang adalah murni hasil karya desainer Rasulullah SAW. Bukan mengikuti Budaya Arab, apalagi menyamakan pakaian Nabi SAW dengan pakaian Abu Jahal Laknatullah, ini kan KEBANGETAN BANGET....!!!
Padahal Nabi sendiri sangat membenci bila dirinya disamakan dengan Abu Jahal begitu pula Abu Jahal, bahkan ketika Utsman bin Affan meniru gaya duduk Abu Jahal, beliau menegur dan menyuruhnya untuk beristigfar.
Selama hidupnya Abu Jahal tidak memelihara jenggot tapi hanya kumis saja, karena tahu Nabi memerintahkan umatnya untuk memanjangkan jenggot, Abu Jahal tidak pernah sudi menyerupai umat nabi walau seujung helai rambut pun. Karena bila menyerupai umat Nabi berarti menerima ajaran Muhammad.
Namun jika anda tidak mau memanjangkan jenggot atau memakai gamis, tolong jangan menyamakan Nabi dengan Abu Jahal dalam hal berpakaian maupun soal jenggot.
Karena Abu Jahal sangat membenci jenggot dan tidak pernah memakai gamis yang menurutnya mirip pakaian perempuan dan menyebabkan yang memakaianya malas berperang.
Masalah Sorban pun ada perbedaannya antara Sorban Nabi dengan Sorban kaum Musyrikin.
Dalam hadits riwayat Imam Abu Daud mengatakan "Perbedaan Sorban kita (orang Islam) dan orang-orang musyrikin adalah memakai kopyah".
Kenapa pakai Kopyah?
karena orang islam memakai sorban juga pakai sembayang, maka kalau tidak pakai kopyah, bila ruku' atau sujud, kopyahnya akan mudah lepas. Sedangkan orang musyrikin tidak memakai kopyah karena tidak memerlukan ruku' dan sujud.
Kesimpulannya; Jika umat Islam memakai Gamis dan juga Sorban itu didasari bukan karena mengikuti budaya Arab, tapi mengikuti penampilan Nabi Muhammad SAW, ini adalah ajaran Agama, ini adalah ajaran Islam yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, di sunnahkan untuk umatnya di seluruh penjuru dunia. BUKAN BUDAYA ARAB...!!!
https://web.facebook.com/photo.php?fbid=241718249561838&set=a.156896534710677.1073741828.100011709959184&type=3&theater
Post A Comment:
0 comments:
Posting Komentar